This is absolutely hilarious and must coun t as one of the highlights in the ridiculous tiff between Indonesia and Malaysia about who owns what piece of culture. It is also a morality tale about the quality of journalism in Indonesia. read about it in Maverick’s blog:
Twitter, Gempa, dan Malaysia: Media Harus Hati-hati
by: Hanny Kusumawati
Siang ini, Jakarta diguncang gempa. Gempa yang cukup besar dan berlangsung cukup lama ini membuat banyak warga Jakarta berhamburan ke tepi jalan. Twitter penuh dengan informasi seputar gempa. Informasinya masih pendek-pendek, seperti “Gempaaa!” atau “Lagi meeting, langsung turun dari lantai 16!” atau “Earthquake hits Jakarta!”.
Belakangan diketahui (lewat laporan di beberapa stasiun televisi), bahwa pusat gempa berada di Tasikmalaya. Kekuatannya mencapai 7.3 skala Richter. Informasi lain pun mulai berdatangan, termasuk laporan kerusakan gedung di berbagai tempat di Indonesia, di antaranya di kampus ITB dan kantor Detik.com di Bandung.
Beberapa waktu kemudian, ketika suasana mulai sedikit tenang, blogger kawakan Wicaksono alias @ndorokakung merilis tweet yang ‘menyindir’ Malaysia (seperti kita ketahui, baru-baru isu bahwa Malaysia menggunakan tari Pendet dalam iklan promosi pariwisatanya sempat menuai gelombang protes). Isi tweet @ndorokakung seperti ini:
Sindiran ini pun segera beredar di Twitter lewat fasilitas RT (re-tweet).
Dan beberapa saat kemudian, akun resmi Vivanews.com merilis ’sindiran’ tersebut, tanpa disertai keterangan lain. Terlihat seolah-olah apa yang diberitakan Vivanews.com adalah berita sesungguhnya. Nama @ndorokakung yang merilis tweet itu pun tak disebut-sebut:
Yes, I am also just waiting when Mee Jawa, Mee Bandung and Ais Batu Bandung will be highligted as illegal claims by Malaysia. Cheers.
LikeLike
Maybe we can claim it as ours if the epicentrum located in Tasikmalaysia ….
LikeLike
Hilarious. Showing how “gossip” can be a news in mere seconds 🙂
LikeLike
Ha ha ha …..
That’s funny, really funny
LikeLike