From Nusa Tenggera Timor, from Rayhanzhampiet.com, comes this uplifting tale of two courageous policeman who had the temerity to stop the Governor’s convoy because the outrider cars were illegally using sirens.
What’s impressive is that when the Governor complained to their boss, NTT Chief of Police Brigjen Ricky Sitohang about their behaviour, Sihotang backed them up and told the media that lowly policemen should not fear anything if they carried out their duties according to the law.
Now if there were more policemen and their chiefs who are like that the rest of us would not have to suffer the irritation of private cars and petty officials who turn on their illegally installed sirens to try to muscle their way through the traffic jams the rest of us are caught in.
Someone should promote the policemen and their chief. Indonesia needs more professionals like them.
(NTT Governor Frans Lebu has the gall to ask the policemen why they halted his convoy after his motorcade was caught using sirens illegally. Photo from Rayhanzampiet,com)
Kisah Dua Polantas Yang Menghentikan Iring-Iringan Mobil Gubernur NTT | Share With Irfan.
Saya sangat tertarik untuk menuliskan cerita ini begitu membaca headlinenya di Tribunnews.com kemarin. Ceritanya Dua anggota Satlantas Polres Kupang, Aiptu Piet Ena dan Aipda Mess Nite, menghentikan perjalanan Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan rombongannya, usai melakukan kunjungan kerja di wilayah Kabupaten Kupang, Kamis 10/12013. Penghentian dilakukan polisi saat gubernur melintasi Jalan Timor Raya di Noelbaki, karena kendaraan yang mengawalnya membunyikan sirene. Gubernur NTT Frans Lebu Raya menghampiri dan menanyakan kepada anggota Polantas Polres Kupang, alasan menghentikan iringan-iringan kendaraan rombongannya, Kamis 10/1/2013.Gubernur Frans Lebu Raya pun turun dari mobil dinasnya, lalu menghampiri dan menegur dua anggota Satlantas yang sedang bertugas. \”Pak Gubernur turun dari oto mobil dan tanya saya. Kamu tahu tidak saya Gubernur NTT, kenapa kalian tahan? Saya hanya bilang, kami tidak tahan bapak. Kami hentikan kendaraan yang mengawal bapak karena membunyikan sirene, dan itu melanggar aturan. Lalu Pak Gubernur bilang biarkan saya lewat, nanti saya sampaikan ke Kapolda,\” kata Piet menirukan ucapan gubernur. Hal senada disampaikan Aipda Mess Nite. Menurutnya, sekitar belasan mobil rombongan gubernur yang dihentikan. Bahkan, ada sebagian dari rombongan yang menendang papan rambu lalu lintas yang bertuliskan pemeriksaan kendaraan. Namun, keduanya mengaku prosedur yang dijalankan saat menghentikan kendaraan merujuk pada aturan lalu lintas, yakni UU Nomor 22 Tahun 2009.
Yay to them! Well done people!
LikeLike
I was amazed to 2 because the police indiscriminately for examination though the governor
LikeLike